Surat ini kutulis sebagai balasan,
Balasan atas surat sang pecandu hujan,
Pecandu hujan yang selama ini menjadi harapan,
Harapanku dalam menjalani kehidupan.
Kepadamu sang pecandu hujan,
Yang menjadi candu dalam ingatan,
Kuharap kau mau memaafkan,
Atas isi suratku yang sebelumnya telah kusampaikan.
Rintangan,
Sesuatu yang pernah dihadapkan pada setiap insan,
Tak satupun insan yang bebas dari rintangan.
Setiap rintangan,
Telah diciptakan oleh Tuhan,
Sebagai penguji kemampuan.
Kita yang sedang dihadapkan pada sebuah rintangan,
Aku yang sedang kau tinggalkan,
Dalam sebuah perjalanan,
Dalam sebuah perjalanan,
Untuk mengejar impian dan masa depan.
Meski nafas terasa sesak dan detak jantung seolah melamban,
Ketika wajahmu terbayang dalam kenangan,
Aku tahu! kita sanggup melewati ini selama kita yakin,
Yakin dan berdoa pada Tuhan.
Kepada kamu sang pecandu hujan,
Yang saat ini berada dalam perjalanan,
Semoga memang kamulah yang ditakdirkan oleh Tuhan,
Untuk menemaniku sebagai pendamping kehidupan.
No comments:
Post a Comment